Halsel, SUARABUANA.com Dewan Pengurus Cabang (DPC), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Gerakan Usaha Untuk Rakyat (GUSUR), Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara mendesak Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Polda Maluku Utara Resort Polres Halmahera Selatan (Halsel). Minggu/22/05/22;,
Hal tersebut, dikarenakan Polsek Indari Kecamatan Bacan Barat Halmahera Selatan (Halsel) yang menangani kasus tersebut, dianggap cuek dalam mempercepatkan menangkap Oknum UN dan RN diduga pelaku penyebab meninggalnya Asri Iskandar Alam yang hilang dimalam hari pada tanggal 1 mei 2022 lalu. Minggu/22/05/22
Hal ini di sampaikan lansung Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Usaha Untuk Rakyat (GUSUR) Halmahera Selatan (Halse) Bapak Julkarnain di Akrap Jul menilai pernyataan yang disampaikan UN sangat jelas dan diduga pelaku penyebab.
Sebab, Oknum UN yang diduga dengan sendirinya mengambil organ tubuh disemak-semak pepohonan yang diduga milik Asri Iskandar Alam (27) dan memberikan pernyataan sikap pada warga masyarakat secara umum, seperti yang diberitakan melalui beberapa Media Onlaien. Bahwa, UN sudah terbiasa memegang bangkai manusia sambil teriak kalau organ tubuh yang ditemukannya adalah benar milik Asri (Korban) serta tidak perlu lagi ada yang merasa keraguan.
Pernyataan tersebut, membuat geger warga kasadam, untuk itu dengan sikap perilaku UN. Ketua LSM GUSUR mengharapkan Pihak kepolisian harus secepatnya menangkap UN dan RN selaku Kakak beradik, serta saksi yang melihat dan di anggap mengetahui dibalik kejadian kasus ini.
Berlangsungnya kejadian sampai menjelang 20 hari belakangan ini, belum ada tindakan Hukum dari pihak kepolisian, padahal TKP suda memakan waktu yang begitu lama, dan seharusnya pihak kepolisian melakukan penangkapan dan penahanan terhadap para pelaku. Pinta (Jul) disampaikan melalui via telfon pada media ini. Minggu/22/05/32 sekira pukul 09:10 Wit.
Lanjut Jul sapaannya, Dari mana UN mengetahui Organ tubuh yang ia temukan saat itu pada tanggal 3 mei 2022, dan mengangkatnya seperti memegang bangkai binatang dan meyakinkan kepada Masyarakat apa yang ditemukannya benar-benar organ tubuh milik Korban.
“Kami berharap saudara-saudara kepolisian lebih jernih mendalami pernyataan sikap yang disampaikan UN serta tidak ada keraguan lagi untuk secepatnya melakukan penangkapan terhadap kedua pelaku. Tegasnya.
dirinya juga menambahkan, bila kami ikuti perkembangan kronologis Insiden yang menimpah warga Kasiruta Dalam (Kasdam) hingga di nyatakan meninggal dunia maka RN juga diduga terlibat sebagai pelaku penyebab tragedi tersebut. Apa lagi dari kronologis pada malam kejadian korban sempat bertemu dengan tiga orang saudara Kandungnya di pertengahan jalan dengan berbeda tempat tujuan itu;,
Usai bertemu selepasnya, selang Waktu beberapa menit kemudian datangnya RN sesuai dengan keterangan yang di akuinya patut diduga kuat terlibat dalam Insiden tersebut. Pungkasnya.
(Red).